Tak lama kemudian, kita akan bertemu dengan persimpangan lagi (persimpangan ke empat bila dihitung dari check point) ambil jalan ke kiri, jalan tanah memasuki perkebunan warga. Di kanan kiri akan terdapat sumber air yang mengalir seperti sugai-sungai kecil yang sangat jernih, airnya sangat dingin dan segar. Ini merupakan sumber air terakhir yang ada, isilah persediaan air disini, karena dari tempat ini hingga ke puncak nanti tidak akan ada sumber air lagi.
Pos Latar Ombo ini memiliki ketinggian 1600 mdpl. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pos ini adalah 60 menit. Terdapat beberapa percabangan, Ke Barat ke arah air terjun coban rondo, ke selatan, dan ke timur. Ambil arah timur menuju puncak panderman. Dengan perjalanan kurang lebih 45 menit, kita akan sampai di Pos Watu Gede.
Tidak ada tulisan atau plakat penanda pos ini, tapi ada batu-batu besar yang menjadi korban aksi vandalisme pemuda ababil yang mengaku sebagai pecinta alam tapi justru merusak alam. Ada tiga Watu Gede, Watu gede satu yang paling awal kita temui, setelah berjalan beberapa saat kita akan bertemu dengan Watu Gede dua. Sedikit diatas Watu Gede dua, terdapat Watu Gede tiga. Dari sini, perjalanan menuju puncak sekitar 45 menit lagi.
Setelah Watu Gede, sebelum puncak, terdapat tanah datar yang tidak terlalu luas, tapi memiliki view yang sangat indah, bila anda mendaki di sore hari, dapat menyaksikan sunset yang sangat indah dari sini, dan menikmati sensasi berada di atas awan, dan indahnya pegunungan dan pemandangan kota batu dari ketinggian.
Setelah Melewati jalan berpasir/ berdebu, menanjak, rumput2 yang tinggi, dan bebatuan, kita akan masuk ke semak belukar yang cukup rimbun, terdapat percabangan, anda dapat memilih kanan maupun kiri, karena kedua jalur ini memiliki satu ujung. Jalur kiri lebih terjal namun jaraknya pendek, jalur kanan lebih landai namun jaraknya sedikit lebih panjang. Dari sini jalan tetap menanjak, hati-hati dengan pohon-pohon tumbang yang menghalangi jalan.
Seusai jalan menanjak, pendaki akan mendapatkan bonus jalan yang cukup datar, menyusuri tepian tebing, dengan view yang sangat indah. Berhati-hati menjaga langkah karena terdapat beberapa titik yang tanahnya sedikit longsor sehingga berlubang.
Sesaat kemudian, kita akan kembali menemui jalan menanjak. Dan kemudian tibalah kita di puncak Basundara, puncak gunung panderman.
Pendaki dapat membangun tenda disini, menikmati sensasi malam, indahnya lampu2 kota batu dipandang dari ketinggian. Dan yang paling indah dan tak boleh terlewatkan, matahari terbit yang selalu memiliki daya tarik untuk para penikmat ketinggian.
Bila beruntung, pada jam-jam sarapan, kera-kera penghuni gunung akan datang mencoba menarik perhatian dan berharap mendapat makanan dari para pendaki. berhati-hati terhadap tingkah iseng mereka yang terkadang mengambil barang2 kita yang tidak terjaga. Tapi bila diperlakukan dengan baik, mereka akan bisa bersikap baik dan jinak. Dari sekian banyak kera, ada 1 yang berwarna putih, paling jinak, namun dia dimusuhi oleh kera-kera lain yang berwarna abu-abu atau coklat, mungkin karena si putih ini lebih banyak mendapat perhatian dari manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar